Minggu, 27 Januari 2013

What I'm Feeling

Hummm,,,ada banyaaaaak pertanyaan yang ada di pikiranku sekarang,,,Aku juga ngerasa aneh dan ga pernah menyangka akan memiliki banyak sekali pertanyaan di  otakku ini,,,padahal kan biasanya aku jarang banget berpikir :p
Tapi anehnya,,pertanyaan2 ini muncul seiring dengan bertambahnya berat badanku,,upss,,maksudnya bertambahnya usiaku :p
Semakin aku tua,,,kok kayaknya aku lebih bawel ya,,??jadi kayak anak kecil yang kerjaannya nanya melulu,, "Ma,itu apa??kok bengkok??knp harus bengkok ma??kalo ga bengkok,,bisa di pake ga ma??kok warnanya hitam ma??itu di cat ya??di cat pake apa ma??truzz,,yang ngecatnya siapa ma??kita kenal dia ga ma??rumahnya dimana??whoooaaaa....
Dan mungkin itu terjadi sama aku sekarang,,aku jadi pengen tau segala hal,,sampe2 aku pengen tau,knp seh superman pake celana dalemnya di luar,,kan sangat aneh,,ya ampun KEPO de,,,,
Dan balik lagi,,sebenernya kita d dunia buat apa sih??trus,,knapa smua yang kita lakukan,,harus mencapai titik kulminasi dari kemampuan kita??emang titik kulminasi itu apa??
oke,,,kita mulai dari arti kata titik kulminasi,,
noun
1. puncak tertinggi; tingkatan tertinggi;

2. titik tertinggi yg dicapai suatu benda langit dl peredaran (semunya) mengelilingi bumi (spt matahari mencapai titik kulminasi pukul 12.00);
-- atas titik tertinggi yg dapat dicapai oleh benda ruang angkasa; -- bawah titik terendah yg dapat dicapai oleh benda ruang angkasa
(sumber.artikata.com)

Pernah ga sih,,,kita merasa,,klo apa yang kita inginkan,,selalu ga tercapai,,atau,,tujuan kita ga tercapai,,atau,,yang kita dapatkan ga sesuai harapan kita??? kalo aku se sering,,,hehe
tapi mungkin itu terjadi karena 3 hal,,
1. Kita kurang berdoa
2. Kita kurang usaha
3. Allah belum berkehendak untuk itu...karena punya rencana yg lebih cihuy buat kita
ya itu dia,,,salah satunya,,mungkin karena usaha kita selama ini belum mencapai titik kulminasi..
kadang2 kita (aku khususnya..) melakukan usaha seadanya,,ga maksimal atau bahkan melakukan usaha yang sangat minimal,,
Berdasarkan dari alasan2 yang terpapar di atas,,sebagian dari pertanyaan2ku mulai terjawab,,salahsatu pertanyaan yang memenuhi pikiranku adalah,,"knp aku blm bisa sukses kyk yang laen ya??ko aku masih kyk gini aja??msh kyk anak kecil..ga dewasa..masih sering pake perasaan daripada logika,,truzz,,knapa aku blum bisa bikin ortuku bangga??knp juga..mereka, orang biasa bisa lakuin itu,,tp aku ga bisa?pdahal aku juga sama orang biasa..humm..knp?knp?knp aku berbeda sama yang laen?".
Surely,,,itu karna faktor2 di atas kan,,aku blum bisa melakukan usaha sampai titik kulminasi..dan akhirnya blum bisa mncapai titik kulminasi dari keinginan kita.
Pernah ga kalian ngerasa sangat marah dan sakit hati,,,saat ada seseorang yang meremehkan kita sampai membeberkan kekurangan2 kita ke orang lain??? aku sering ngalamin itu. Aku sempet ga pernah habis pikir sama mereka, apa untungnya mereka melakukan itu sama aku..truz,,aku juga berpikir..mereka ga ada kerjaan banget sih,sampe2 ngurusin aku,,ada lagi,,aku juga sampe mikir apa mereka itu ngerasa kalo mereka itu sangat sempurna dan ga pernah ngelakuin salah??
Tapi,,,ketika aku merenung,,aku kembali berpikir (cieee,,,sekarang mikir mulu,,biasanya juga ga pernah mikir :D ), iya dan aku mulai sadar kalo semua itu terjadi pasti karena diriku sendiri, ga akan ada asap klo ga ada api kan??dari sini aku mulai bercermin,,dan ternyata aku emang belum melakukan segala hal dengan maksimal,bahkan bsa dibilang ga pernah tuntas.
Masih banyak banget yang harus ku pelajari dari hidup ini,,,dan masih banyak hal yang harus aku lakukan dan tingkatkan lagi untuk mencapai mimpi2ku,,,
So...keep trying and do your best,,,berdoa jgn lupa^^

Rabu, 23 Januari 2013

PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

      I.                   JUDUL
TITRASI ASAM BASA
II.                TUJUAN
Untuk menentukan normalitas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat
III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas arloji
2.      Corong
3.      Labu ukur 100 ml
4.      Erlenmeyer 250 ml
5.      Aquadest
6.      Indicator PP
7.      Batang pengaduk
8.      Timbangan
9.      Buret 50 ml
10.  Piala gelas
11.  Asam oksalat 0,63 gram
12.  NaOH encer
IV.             DASAR TEORI
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi asam basa).
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.
Titrasi asam basa disebut juga titrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapat ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa. Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dari perubahan warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi.
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.
V.                CARA KERJA
Membuat Larutan NaOH 0,1 N
1.      Timbang 0,4 gram NaOH dengan timbangan
2.      Dilarutkan di dalam piala gelas dengan aquadest
3.      Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml melalui corong
4.      Piala gelas dibilas sampai bersih
5.      Air bilasan dimasukkan ke dalam labu ukur
6.      Di encerkan dengan aquadest sampai tanda batas
7.      Dikocok 12 kali
Penetapan Titar NaOH 0,1 N
1.      Timbang asam oksalat sebanyak 0,063 gram pada kertas timbang/kaca arloji
2.      Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml
3.      Kaca arloji dibilas dengan aquadest
4.      Cairan pembilas dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
5.      Dilarutkan dengan air sampai dengan 25 ml
6.      Tambahkan indicator PP 2 tetes
7.      Titar dengan larutan NaOH 0,1 N
8.      Penitaran diakhiri setelah terjadi perubahan warna dari tidak tidak berwarna menjadi merah jambu/pink.

VI.             PENGOLAHAN DATA
Pembakuan NaOH
Mg asam oksalat
Volume NaOH
63 mg
12 ml
63 mg
11 ml
63 mg
12 ml

Kadar NaOH
Titrasi pertama
Kadar NaOH        = V asam oksalat x N asam oksalat/ V naoh
                              = 63 mg x 0,1/12 ml
                              = 0,525 N
Titrasi kedua
Kadar NaOH        = V asam oksalat x N asam oksalat/ V naoh
                              = 63 mg x 0,1/11 ml
                              = 0,5727 N
Titrasi ketiga
Kadar NaOH        = V asam oksalat x N asam oksalat/ V naoh
                              = 63 mg x 0,1/12 ml
                              = 0,525 N
Rata-rata
0,525 N + 0,5727 N + 0,525 N     = 1,6227 N/3
                                                      = 0,5409 N







VII.          PEMBAHASAN
Reaksi yang terjadi antara asam oksalat dengan NaOH adalah sebagai berikut :
2NaOH + H2C2O4                 Na2C2O4 + 2H2O
Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 % ,pada saat indicator ditambahkan warna larutan tetap bening,setelah dititrasi dengan NaOH sebanyak 12 ml larutan berubah menjadi warna pink atau merah muda. Perubahan warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer electron. Berbagai indicator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda,sehingga menunjukan warna pada range pH yang berbeda. Indicator penolftalein adalah indicator yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol.  Jika indicator ini digunakan,maka akan menunjukan pH yang berkisar antara 8,2 – 10,0 atau berlangsung antara basa kuat dengan asam kuat.
      Dari hasil praktikum,di dapatkan normalitas NaOH melalui perhitungan sebagai berikut :
Rata-rata
0,525 N + 0,5727 N + 0,525 N     = 1,6227 N/3
                                                      = 0,5409 N
Jadi kadar NaOH pada proses titrasi yan dilakukan adalah sebanyak 0,5409 N .
Terjadinya kesalahan dalam melakukan praktikum ini disebabkan oleh beberapa factor,diantaranya:
1.      Kesalahan pada saat penimbangan asam oksalat
2.      Kesalaha pada saat memasukan asam oksalat pada labu ukur
3.      Dan kesalahan kecil lainnya termasuk pembersihan pada bagian muka bagian atas buret yang tidak di lap oleh tisu .
Ada dua cara untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi,
1.     Memakai pH meter untuk memonitor pH selama titrasi dilakukan. Kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut dinamakan titik ekivalen. Cara ini jarang dilakukan karena harus menggunakan sarana yang mendukung.
2.     Memakai indicator asam basa, indicator ditambahkan 2 hingga 3 tetes pada titran sebelum proses  titrasi dilaukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi. Pada saat inilah titrasi dihentikan.

Perubahan warna diharapkan tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Agar mendapatkan hasil titrasi yang maksimal. Warna yang cocok adalah warna yang berada di tengah-tangah. Tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

VIII.       KESIMPULAN
1.      Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan laruta basa yang sudah diketahui kadarnya,dan sebaiknya kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.
2.      Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 %.
3.      kadar NaOH pada proses titrasi yan dilakukan pada praktikum di atas adalah sebanyak 0,5409 N.




DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo Unggul,2006,Kimia untuk kelas XII SMA/MA,Jakarta,phibeta
http://surya-gumilank.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-titrasi-asam-basa.html


PRAKTIKUM PENGUKURAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS

Rabu, 16 Januari 2013

PRAKTIKUM PEMBUATAN LARUTAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang
           Ketika mempelajari kimia dikenal adanya larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah yang besar disebut pelarut atau solvent, sedang komponen yang terdapat dalam jumlah yang kecil disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainya. Molaritas yaitu jumlah mol solute dalam satu liter larut