Selasa, 25 Maret 2014

Praktikum Farmakognosi



Praktikum Farmakognosi
Analisa Simplisia Nabati”





I.                 Judul Praktikum   : Analisa Simplisia Nabati
II.      Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu menganalisa simplisia nabati baik secara makroskopis dan mikroskopis.

III.             Tinjauan Teori
Urang aring (Eclipta alba (L) Hassk)
 
Kingdom               : Plantae (tumbuhan)
Super divisi           : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                     : Spmatophytaer
Kelas                     : Dicotyledonae
Sub Kelas              : Asterales
Ordo                      : Asteraceae
Famili                    : Eclipta
Spesies                  : Eclipta alba L. Hassk
Nama Daerah Tanaman Urang-aring(Eclipta alba (L) Hassk)
Adapun nama daerah dari tanaman urang aring (Eclipta alba (L) Hassk) Nama Lokal goman, urang aring (Jawa), te-len teyan (Madura) daun sipat, keremak janten (Sumatera), daun tinta (Banda), mo han lian (China).
Morfologi Tumbuhan
Ilmu tumbuhan saat ini telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah morfologi tumbuhan  mempelajari tentang morfologi luar atau morfologi dalam arti yang sempit, yang selain memuat tentang istilah-istilah yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana caranya mencandra (mendeskripsi) tumbuhan (Gembong,1999).
Morfologi tumbuhan disini lebih menjelaskan tentang bagaimana bentuk batang,daun,akar,ataupun buah dari suatu tumbuhan, jadi, hanya akan menyangkut dua golongan tumbuhan yaitu: Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji) (Gembong,1999).
Rupanya morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui darimana asal bentuk dan susunan tubuh yang demikian tadi. Selain dari itu morfologi harus pula dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa bagian-bagian tubuh tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam tersebut (Gembong,1999).
Deskripsi tanaman
Jenis tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m. di atas permukaan laut. Bagian yang dimanfaatkan seluruh tanaman segar atau kering. Sedangkan penyakit yang dapat diobati dengan tanaman herba urang-aring yaitu : koreng dikepala, gusi bengkak, keputihan, mimisan, diare, dll.
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh , bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya.
Pada simplisia nabati pemeriksaan mutu simplisia harus dilakukan untuk tetap menjaga kemantapan simplisia dan zat-zat yang dikandungnya. Secara umum, simplisia yang tidak memenuhi syarat akan ditumbuhi kapang, mengandung lendir, sudah berbau dan berubah warna, berserangga atau termakan serangga.
Pada pemeriksaan mutu simplisia dapat dilakukan dengan cara organoleptik, makroskopik dan mikroskopik atau dengan cara kimia. Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik dilakukan dengan menggunakan indera manusia dengan cara menngamati bentuk, warna dan bau simplisia. Ada kalanya membutuhkan alat optik berupa kaca pembesar maupun mikroskop. Sebaiknya pemeriksaan mutu organoleptik dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopik menggunakan mikroskop dengan mengamati ciri-ciri anatomi histologi, terutama untuk menegaskan kejelasan simplisia dan pemeriksaan untuk menetapkan mutuberdasarkan senyawa aktif.

IV.             Metode Kerja
Alat dan bahan


-        Mikroskop
-        Kaca pembesar
-        Kaca preparat
-        Cover glass
-        Aquadest
-        Sampel simplisia
-        Alkohol
-        tissue


 Cara kerja
-        Analisa makroskopis
Dengan menggunakan indera penglihatan, penciuman, perasa dengan melihat warna, bau dan rasa dari simplisia dan juga mengukur ketebalan dan panjang dari simplisisa tersebut.
-        Analisa mikroskopis
Simplisia diletakkan diatas kaca preparat kemudian totolkan aquadest, lihat dibawah mikroskop, yaitu bentuk rambut penutup atau rambut kelenjar tipe stomata, bentuk pati atau aleuron dan bentuk sel batu.
 
V.                Hasil dan Pembahasan

-        Analisa makroskopis
·         Warna            : sebuk berwarna hijau tua kelabu
·         Rasa              : tidak berasa
·         Bau                : bau lemah, khas


-        Analisa mikroskopis
 
Pembahasan
Setelah dilakukan pengujian mutu simplisia atau analisa simplisia secara makroskopik maupun mikroskopik, didapatkan hasil seperti data di atas.
Untuk pengujian  makroskopik, tidak ada masalah yang berarti, hanya saja untuk pengukuran ketebalan dan panjang dari simplisia tidak dapat dilakukan karena simplisia berupa serbuk.
Makroskopik . helaian daun rapuh, umumnya tidak utuh, warna hijau kelabu, bentuk bundar telur memanjang, panjang 2cm sampai 12 cm, lebar 5mm sampai 3 cm, ujung daun runcing, pangkal daun menyempit , pinggir bergerigi atau hampir rata. Tangkai daun tidak ada. Kedua permukaan daun berambut, terasa kasar, permukaan bawah daun dekat bagian ujung berambut warna putih.
Untuk pengujian mikroskopik, terdapat beberapa kendala seperti : kurang jelasnya penampang simplisia pada mikroskop yang dapat terjadi karena menurunnya kualitas simplisia, kurang halusnya penyerbukkan simplisia dan adanya kesalahan saat meletakkan simplisia diatas kaca preparat seperti terlalu tebal atau kurang rata.
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun  tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, terdapat stomata, epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang kutikula tipis dan berombak, terdapat stomata, rambut penutup terdiri dari 2 sel, ujung kecil runcing, dinding tebal berbintil, rambut kelenjar tipe Asteraceae terdiri dari 2 deret, tiap deret tersusun dari 3 sampai 4 sel.
Serbuk berwarna hijau tua kelabu. Fragmen pengenal adalah rambut penutup, besar, terdiri dari 2 sel, rambut kelenjar tipe Asteraceae, butir serbuk sari bulat dan dinding berduri, fragmen epidermis atas dengan dinding agak berkelok, mata tipe anomositik, fragmen mesofil, fragmen berkas pembuluh dengan penebalan tangga.




VI.             Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian atau analisa simplisia daun Urang aring (Eclipta alba (L) Hassk)
, dapat ditarik kesimpulan :
-          Pengujian makroskopik
Warna            : serbuk berwarna hijau tua kelabu
Rasa              : tidak berasa
Bau                : bau lemah, khas
-          Pengujian mikroskopik
Pada pengujian ini dapat terlihat kelenjar minyak, rambut penutup, rambut kelenjar dan epidermis dari simplisia daun urang-aring (Eclipta alba (L) Hassk)
 Saran
-          Ketersediaan alat dan bahan yang cukup
-          Proses pembuatan simplisia yang baik agar hasil pengujian atau analisa lebih baik





       Daftar Pustaka

Buku penuntun praktikum farmakognosi I
zehablogapa.blogspot.com/2012/11/simplisia.html?m=1
www.wikipedia.org / wikipedia indonesia
www.iptek.net / Tanaman Obat Indonesia
www.medical.com / penanganan tumbuhan obat
www.chemestry.com kimiawi
www.abtractofdrug.com / abstaract
www.rizkyyulion.wordpress.com / article
www.wikipedia.com/semua tentang tanaman obat (English)
www.tododrug.com / penggunaan obat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar