PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengidentifikasian suatu zat kimia dapat diketahui
berdasarkan sifat-sifat yang khas dari zat
tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian yang
luas. Salah satunya ialah sifat intensif dan sifat ekstensif. Sifatekstensif
adalah sifat yang tergantung dari ukuran sampel yang sedang
diselidiki.Sedangkan sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung dari
ukuran sampel. Kerapatan atau densitas
merupakan salah satu dari sifat intensif. Dengan kata lain, kerapatan suatu zat
tidak tergantung dari ukuran sampel. Kerapatan merupakan perbandingan antara
massa dan volume dari suatu senyawa. Makin besar volume dan massa dari
suatu senyawa, makin kecil kerapatannya. Begitu juga sebaliknya, makin
kecil volume dan massa suatu senyawa, kerapatannyamakin besar.
Kebanyakan zat padat dan cairan mengembang sedikit bila dipanaskan dan menyusut sedikit bila dipengaruhi penambahan
tekanan eksternal. Kerapatan kebanyakan
zat padat dan cairan hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya kerapatan gas sangat
bergantung pada temperatur dan tekanan.
Kerapatan gas diberikan pada kondisi standar (tekanan atmosfer padaketinggian
dan temperature 0 C. Kerapatan gas sangat kecil bila
dibandingkan dengan kerapatan zat padat. Kerapatan dan bobot jenis dari
tiap senyawa berbeda- beda. Berdasarkan
pada teori ini, maka dilakukanlah percobaan penentuan kerapatan dan
bobot jenis beberapa larutan.
Tujuan Percobaan
Untuk
mengetahui dan mempelajari cara pengukuran kerapatan dan bobot jenis dari aquadest
dan alcohol dengan menggunakan piknometer.
I.
JUDUL
PENGUKURAN
KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
II.
TUJUAN
PERCOBAAN
1.
Mengenal alat
untuk mengukur kerapatan dan bobot jenis.
2.
Untuk
mengetahui dan mempelajari cara pengukuran kerapatan dan bobot jenis dari aquadest
dan alcohol dengan menggunakan piknometer.
III.
TEORI
Pengukuran kerapatan dan bobot
jenis digunakan apabila mengadakan perubahan massa dan volume. Kerapatan adalah
turunan besaran yang menyangkut satuan massa dan volume. Batasanya adalah massa
per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam
system cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3).
Kerapatan adalah turunan besaran
yang menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya adalah massa per satuan
Volume pada temperature dan tekanan tertentu dinyatakan dalam system cgs
(g/cm3) dan dilambangkan dengan ρ.
Bila kerapatan benda lebih besar dari
kerapatan air, maka benda tersebut akan tenggelam dalam air. Bila kerapatannya
lebih kecil, maka benda akan mengapung. Benda yang mengapung, bagian volume
sebuah benda yang tercelup dalam cairan manapun sama dengan rasio kerapatan
benda-benda terhadap kerapatan cairan. Rasio kerapatan air dinamakan berat
jenis zat itu.
Bobot jenis (bilangan
murni tanpa dimensi ) adalah perbandingan bobot zat terhadap air volume
yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama. Bobot jenis suatu zat adalah
perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tertentu
(Biasanya 25oC), Sedangkan rapat jenis adalah perbandingan antara
bobot jenis suatu zat dengan bobot jenis air pada suhu tertentu (biasanya
dinyatakan sebagai 25o/25o, 25o/4o,
4o/4o). Untuk bidang farmasi, biasanya 25o/25
.
Angka bobot jenis menggambarkan suatu angka
hubngan tanpa dimensi, yang ditarik dari bobot jenis air pada 4oC (
= 1,000 graml-1 ) (4).
Bobot jenis relative dari farmakope-farmakope
adalah sebaliknya suatu besaran ditarik dari bobot dan menggambarkan hubungan
berat dengan bagian volume yang sama dari zat yang diteliti dengan air, keduanya
diukur dalam udara dan pada 200C (4).
Penentuan Bobot Jenis dan Rapat jenis
Penentuan bobot jenis
berlangsung dengan piknometer, Areometer, timbangan hidrostatik (timbangan
Mohr-Westphal) dan cara manometris. Ada beberapa alat untuk mengukur bobot
jenis dan rapat jenis, yaitu menggunakan piknometer, neraca hidrostatis (neraca
air), neraca Reimann, beraca Mohr Westphal .
Bobot jenis zat cair
Metode Piknometer . Pinsip metode ini
didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan yang ditempati
cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air. Menurut peraturan
apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi ruang dalam ml
dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah
sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimum ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe
botol dengan tipe pipet .
Neraca Mohr Westphal dipakai untuk mengukur
bobot jenis zat cair. Terdiri atas tua dengan 10 buah lekuk untuk
menggantungkan anting, pada ujung lekuk yang ke 10 tergantung sebuah benda
celup C terbuat dari gelas (kaca) pejal (tidak berongga), ada yang dalam benda
celup dilengkapi dengan sebuah thermometer kecil untuk mengetahui susu cairan
yang diukur massa jenisnya, neraca seimbang jika ujum jarum D tepat pada jarum
T .
Densimeter merupakan alat untuk
mengukur massa jenis (densitas) zat cair secara langsung. Angka-angka yang
tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang
permukaannya tepat pada angka yang tertera.
IV.
PERALATAN
1.
Piknometer
2.
Gelas ukur
3.
Thermometer
4.
Aquadest
5.
Alcohol 50%, 60%, dan 70%
6.
Timbangan digital
V.
CARA KERJA
A.
Aquadest
1.
Timbang piknometer yang telah bersih dan
kering.
2.
Piknometer diisi aquadest dan diukur suhunya
menggunakan termometer.
3.
Bersihkan sekeliling piknometer dan impitkan
tutupnya. Kemudian timbang kembali.
B.
Alkohol
1.
Timbang piknometer yang telah bersih dan
kering.
2.
Piknometer diisi alkohol dan diukur suhunya
menggunakan thermometer.
3.
Bersihkan sekeliling piknometer dan impitkan
tutupnya. Kemudian timbang kembali.
VI.
TABEL DATA DAN PENGOLAHAN DATA
PERCOBAAN 1
1.
|
Bobot piknometer kosong
|
28,9 gram
|
2.
|
Bobot piknometer + aquadest
|
78,6 gram
|
3.
|
Bobot aquadest
|
78,6 g – 28,9 g = 49,7 gram
|
4.
|
Suhu (t)
|
27 oC
|
Volume air = bobot air / ρ air
=
49,7 g / 0,997
=
49,8495 g/ml
PERCOBAAN
2
1.
|
Bobot piknometer kosong
|
28,9 gram
|
2.
|
Bobot piknometer + alcohol 50%
|
74,8 gram
|
3.
|
Bobot alcohol 50%
|
74,8 g – 28,9 = 45,9 gram
|
BJ
alcohol 50% = bobot alcohol / volume air
= 45,9 g / 49,8495
ml
= 0,9207 g/ml
Kerapatan = Bj / ρ air
= 0,9207 / 0,99654
= 0,9239 g/cm3
PERCOBAAN
3
1.
|
Bobot piknometer kosong
|
28,9 gram
|
2.
|
Bobot piknometer + alcohol 60%
|
74,2 gram
|
3.
|
Bobot alcohol 60%
|
74,2 g – 28,9 g = 45,3 gram
|
BJ
alcohol 60% = bobot alcohol / volume air
= 45,3 g / 49,8495
ml
= 0,9087 g/ml
Kerapatan = Bj / ρ air
= 0,9087 / 0,99654
= 0,9119 g/cm3
PERCOBAAN
4
1.
|
Bobot piknometer kosong
|
28,9 gram
|
2.
|
Bobot piknometer + alcohol 70%
|
68,9 gram
|
3.
|
Bobot alcohol 70%
|
68,9 g – 28,9 g = 40 gram
|
BJ
alcohol 70% = bobot alcohol / volume air
= 40 g / 49,8495 ml
= 0,8024 g/ml
Kerapatan = Bj / ρ air
= 0,8024 / 0,99654
= 0,8051 g/cm3
VII.
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, penentuan kerapatan dan bobot jenis dilakukan dengan
menggunakan piknometer. Sampel yang digunakan adalah aquadest dan
alkohol. Pengukuran dengan
menggunakan piknometer, sebelum digunakan harus dibersihkan dan dikeringkan
hingga tidak ada sedikitpun titik air di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh bobot kosong dari alat. Jika masih terdapat titik air di dalamnya,
dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Pada pengisiannya dengan sampel, harus
diperhatikan baik-baik agar di dalam alat tidak terdapat gelembung udara, sebab
akan mengurangi bobot sampel yang akan diperoleh. Alat piknometer yang
digunakan telah dilengkapi dengan termometer, sehingga langsung dapat diketahui
suhu sampel tersebut. Pada percobaan alkohol, pengukuran harus segera
dilakukan ketika piknometer telah diisi sampel, sebab sampel akan terus
berkurang bobotnya.
VIII.
KESIMPULAN
Kerapatan adalah masa perunit volume
suatu zat pada temperatur tertentu. Dalam percobaan dengan menggunakan
piknometer, alcohol 50% mempunyai kerapatan 0,92 g/cm3, alcohol 60%
mempunyai kerapatan 0,91 g/cm3 dan
alcohol 70% mempunyai kerapatan 0,81 g/cm3 . Pada intinya, bobot cairan itu berbeda, bobot
air dan alcohol mempunyai kerapatan yang berbeda, oleh sebab itu jika
masing-masing cairan tersebut ditimbang, akan menghasilkan berat yang berbeda,
walaupun dalam bentuk mililiter sama jumlahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar