Senin, 15 September 2014

Cara Kerja Luminol

Sebelumnya, tepatnya 2 taun yg lalu (lama amaaat..#hadeuuh)..aku pernah post tentang pengetahuan conan di http://myself-yasha.blogspot.com/2012/05/pengetahuan-conan.html tentang ilusi optik. Dan sebenernya masih bejibun pengetahuan conan laennya yang masih dan akan selalu bikin aku penasaran. Tapi..berhubung aku sibuk (nyibuk-nyibukin sendiri ajaa.. :D ), jadinya baru sempet nge post lagi soal conan..
Sekarang yang mw aku pelajarii..tentang cara kerja cairan luminol buat deteksi pernah ada darah ato engga. Cairan luminol ini dibuat dari bubuk luminol (C8H7O3N3) yang dicampur dengan hidrogen peroksida (H2O2) dan sebuah hidroksida (eg. KOH). Biasanya dimasukkan ke dalam botol semprot agar mudah menggunakannya. Larutan dari luminol ini disemprotkan di daerah dimana darah mungkin ditemukan. Zat besi yang terdapat di hemoglobin dalam darah berfungsi sebagai sebuah katalis untuk reaksi chemiluminescence yang menyebabkan luminol menyala, sehingga sebuah cahaya biru terproduksi ketika larutan itu disemprotkan di daerah dimana ditemukan darah. Hanya sejumlah kecil dari zat besi yang diperlukan untuk mengkatalisis reaksi tersebut. Cahaya biru itu berlangsung selama sekitar 30 detik sebelum akhirnya memudar. Reaksi chemiluminescence dari luminol bertanggung jawab atas cahaya yang dihasilkan oleh lightsticks. Reaksi ini digunakan oleh para kriminalis untuk mendeteksi bercak-bercak darah di TKP (Tempat Kejadian Perkara). 
Kalo kita baca di komik conan, hampir semua kasus yang merujuk ke pembunuhan melakukan tes luminol ini, makin lama..aku makin penasaran gimana caranya si luminol ini bisa nunjukin pernah adanya darah disana. 
Jadi, lebih tepatnya..bagaimana luminol ini bekerja??
Zat besi yang terdapat di dalam hemoglobin yang ditemukan dalam darah mengkatalisis sebuah reaksi oksidasi (*redoks ) dimana luminol mendapatkan atom oksigen sementara kehilangan nitrogen dan hidrogen. Ini menghasilkan sebuah senyawa yang disebut 3-aminophthalate. Elektron-elektron yang terdapat di dalam 3-aminophthalate berada dalam sebuah keadaan yang tereksitasi (*perangsangan : http://artikata.com/arti-326044-eksitasi.html ). Cahaya biru tersebut dipancarkan karena ada energi yang dilepaskan ketika elektron-elektron itu kembali ke keadaan dasar.
Ada banyak video tentang luminol yang bisa kita lihat,, salah satunya ini nih linknya luminol chemiluminescence .
trus,, bagaimana cara menunjukannya..ini dia caranya..
Bahan-bahan Luminol
·         Larutan stok luminol (2 g luminol + 15 g kalium hidroksida + 250 mL air)
·         3% Hidrogen peroksida dalam air ( konsentrasi yang umum)
·         Kalium ferricyanide atau sebuah lancet darah steril dan pad alcohol steril.
Melakukan Tes atau Demonstrasi
1. Dalam sebuah tabung reaksi atau cangkir transparan, campur 10 ml larutan luminol dan 10 ml larutan peroksida.
2. Kalian dapat mengaktifkan cahaya baik dengan menambahkan 0,1 g kalium ferricyanide ke dalam larutan atau dengan setetes darah. Darah tersebut harus diletakkan pada padalkohol. Tes forensik dilakukan untuk darah kering atau latent, sehingga reaksi antara alkohol dan darah segar diperlukan.

Sedikit info tentang luminol
·         Selain zat besi dan senyawa besi, zat-zat lainnya juga dapat mengkatalisis reaksi luminol. Tembaga dan senyawanya, lobak, dan pemutih juga dapat menyebabkan larutan tersebut untuk bersinar. Jadi, Anda dapat menggunakan bahan-bahan itu untuk mengganti setetes darah atau kalium ferricyanide dalam demonstrasi ini. Demikian pula, kehadiran dari bahan-bahan kimia ini di sebuah TKP dapat mempengaruhi tes darah. Jika sebuah TKP dicuci dengan pemutih, misalnya, seluruh daerah tersebut akan bersinar ketika disemprot dengan luminol, sehingga perlu untuk menggunakan sebuah tes yang berbeda untuk menemukan bercak-bercak darah.
·         Jika Anda melakukan reaksi itu sebagai sebuah demonstrasi chemiluminescence, Anda dapat melarutkan kalium ferricyanide dalam larutan peroksida dan menggunakan sebuah kolom fraksionasi atau kaca spiral agar larutan tersebut dapat bereaksi daripada sebuah tabung reaksi. Anda bisa menuangkan sejumlah kecil dari fluorescein di dasar sebuah termos, tuang larutan kalium ferricyanide melalui spiral ke dalam termos, dan (di sebuah ruangan yang digelapkan) akhiri dengan menambahkan larutan luminol. Spiral tersebut akan bersinar berwarna biru saat melewati kolom, tetapi cahaya itu akan berubah menjadi warna hijau terang setelah luminol menyentuh fluorescein yang berada di dalam termos.
·         Jangan minum larutan luminol. Jangan sampai mengenai kulit atau mata Anda. Jika Anda menyiapkan sebuah botol semprot dari larutan luminol untuk memeriksa bercak-bercak darah, perlu diingat bahwa larutan ini mungkin akan merusak beberapa permukaan. Itu bukan sebuah faktor besar di sebuah TKP, tetapi itu adalah sesuatu yang perlu diingat di rumah atau di dalam kelas. Jangan menyemprotkannya ke pelapis atau pakaian atau manusia.
Okeeee,, post hari ini selesaaaaiii,akhirnya sempet juga nge post tentang luminol ini....hehehe
ayoooo lanjutkan belajarnyaa..lanjutkan baca conan nya juga :p

1 komentar: